Ada pahit dalam setiap tegukan kopi hitam, tapi kemudian menenangkan ~

Senin, 14 Januari 2019

Mencoba menulis lagi

   Sudah hampir 4 tahun rasanya saya tak menulis lagi, banyak hal yang membuat saya tak kunjung menulis, alasan saya mulai bekerja yang sangat super duper sibuk bahkan masalah sinyal yang memang tak memadai, sebenernya itu hanya beberapa alsan saja, hanya saja saya sedang malas, yang padahal ruang dikepala saya selalu penuh dengan apa yang saya pikirkan yang bahkan rasa mau meledak jika saya tak kunjung untuk mencoba menulisnya, tapi ketika sudah didepan laptop seperti kebanyakan penulis, blank tak ada satupun bahan yang bakal untuk saya tulis, aneh sekali, hanya saya saja apa semua penulis pernah merasakan hal yang sama seperti saya ini, entah lah saya tak pernah bertemu dengan penulis sungguhan ataupun penulis amatir seperti saya ini.
   Ada beberapa alasan kenapa saya menulis lagi setelah sekian lama tak menulis, alasan pertama tak sengaja saya nemu tulisan seorang mahasiswa UI jurusan psikologi yang tulisannya sangat menggugah saya untuk tetap menulis, tentang bahwa menulis itu sangat penting buat kita, walaupun sejelek apapun tulisan kita, terus lah menulis,begitulah singkat ceritanya, tapi selain menggugah untuk saya mencoba menulis lagi, blog tersebut memberikan motivasi kita tentang bagaimana kita bisa berguna bagi siapapun dengan tulisan kita, yang dengan gamblangnya mengatakan pasti kelak suatu saat nanti tulisan kita akan mempengaruhi orang yang membacanya, jadi ladang pahala juga buat kita, begitu juga katanya. akhirnya saya mencoba menulis lagi disamping itu yang notabene saya sedang tidak ada kegiatan apa-apa yaitu menganggur karena saya telah resign dari perusahaan setelah bekerja setelah hampir dua tahun.
   Bagi saya menulis itu seperti sedang keduania lain, kayak sekarang ini saya sedang disebuah warung yang sangat ramai, tapi saya berasa sendiri dengan laptop saya ini, pikiran saya membumbung tinggi, mencari kalimat-kalimat yang pas untuk tulisan saya, entah tulisan saya akan dibaca ataupun tidak intinya saya harus menulis, seperti sekarang deras sekali apa yang ada diotak saya ini saya curahkan kes sebuah tulisan yang mungkin jika saya mengulang membaca dari awal tak akan nyambung,tapi tidak mengapa saya ingin otak saya tetap bekerja, walaupun dengan kondisi saya tak mengerjaan apa-apa.begitulah prinsip saya sekarang ini, saya ingin membuat suatu tulisan tentang kehidupan saya ini, yang suatu saat anak saya bahkan cucu saya ini menemukan tulisan saya ini, bahkan membaca ssebera keras kehidupan saya didunia ini dari kebahagiaan, kesedihan, kegirangan, kemunafikan, kefanaan, apapun yang saya alami dalam hidup ini.

   Dan selamat menulis lagi bagi saya, selamat kembali
Read More

Minggu, 13 Januari 2019

Serba serbi kantin pkm

  Setiap orang mempunyai beberapa tempat yang mungkin menjadi favorit untuk sekedar menghilangkan penat ataupun sekedar untuk tempat berteduh. sebuah tempat yang akan menjadi kenangan paling mengesankan bagi diri seseorang bahkan menjadi kenangan pahit sekalipun, tempat yang menyimpan banyak lika-liku perjalanan pahit, getar-getir hidup seseorang, tempat yang menyimpan sejuta kenangan yang akan dikenang sepanjang hidupnya.
tempat itu menyimpan begitu banyak kenangan pahit lagi manis, tempat yang selalu tersedia kopi hitam, mungkin kenganan itu sepahit kopi hitam, tempat yang paling romantis, tempat penuh jejak rekam masa-masa kelam dan masa-masa pahit, tempat itu banyak dikenal kantin pkm. kantin yang menjadi saksi kehidupan saya setelah masa sma.

***

   Hampir 5 tahun saya habis kan masa-masa beranjak dewasa disebuah yang menurut kebanyakan mahasiwa kantin pkm adalah sebuah tempat agak sedikit berantakan dan kumuh, tempat itu terletak tak terlalu kelihatan dari deretan bangunan-bangun kantin kebanyakan dikantin kampus, kantin itu terletak di dekat pusat kegiatan mahasiswa, dikelilingi pohon sengon yang rindang sehingga tak nampak bahwa itu adalah sebuah kantin atau hanya sebuah gubuk reot yang tak terurus. tapi kantin itu sangat populer dikalangan mahasiswa yang aktif dalam organisasi kampus,mungkin usianya lebih tua dari umur saya,tak hanya mahasiswa aktif yang segan nongkrong disana, tetapi alumni dari kampus sayapun datang walaupun hanya ngopi dijam jam istrihat kantor, dan mungkin kantornya juga tak jauh dari kampus, selalu akrab dengan kantin pkm walaupun semua umur bercampur disana, tak hanya ngopi banyak cerita-cerita yang datang dari kantin yang menurut saya magic tersebut.

    Banyak cerita-cerita yang muncul dari kantin yang saya sebut magic itu, tentang cerita mahasiswi super duper cakep, dosen-dosen yang perlu kita jauhi, tentang perkuliahan yang sangat membosankan, tentang uang bulanan yang tak kunjung datang, hingga masalah anak-anak yang mengatur strategi untuk demo tentang buruknya pemerintahan yang tak merakyat itu. semua ada di kanti pkm tersebut bercampur dalam satu ruangan yang tak cukup luas tetapi terasa sempit karena sangking ramenya, saya sering beradu argumen tentang masalah politik yang agak tidak beres akhir-akhir ini, bukan dengan argumen saling serang dan nentang tetapi kita bicara dengan santai sembari ngopi dan makan gorengan, kita hanya mengikuti hal-hal politik yang lagi tranding dikantin tersebut, saya sampe geleng-geleng kepala, padahal hanya sebuah kantin tapi bisa banyak topik yang bisa dibicarakan, ada hal yang membuat saya takjub dengan kantin pkm itu, jika kita sudah masuk didalamnya entah kenapa kita tak pernah buka hape, padahal jika saya boleh jujur dicafe-cafe dari kelas atas sampai kelas bawah banyak orang-orang selalu pegang hape tanpa bicara jika mereka sedang berkumpul, malah esensi dari ngumpul dan ngobrol bertukar pikiran bahkan temu kangen tidak ada sama sekali, beda dengan dikantin pkm ini kita tak membuat aturan tapi ketika sudah pesan kopi ada aja hal yang kita bicarakan, dari hal sepele sekali sampai hal yang sangat penting, tanpa memperhatikan hape sama sekali.

    Tak hanya ajang nongkrong-nongkrong sambil berargumen tentang bosannya perkuliahan, dan politik tapi kantin pkm ini jadi tempat mahasiswa-mahasiswa memadu kasih, yups. tempat yang tidak terlalu romantis ini bisa jadi romantis bagi mahasiswa yang selalu nongkrong disana, magic banget kan, saya juga merasakan sisi romantis dari kantin tersebut saya juga salah satu mahasiswa yang memadu kasih dikantin pkm, saya paling suka bagian kantin yang sedang dibahasi oleh hujan, selalu berhasil tersihir dengan sisi romantisnya kantin, jendela usang yang termakan usia terkena cipratan hujan, hembusan angin yang semilir menampar wajah sepasang yang sedang kasmaran tak lupa juga ritual jika hujan turun pesan kopi hitam segelas berdua, sungguh romantis sambil ngobrol ngalor-ngidul tentang masa depan cinta kita, tentang betapa dia mencintai saya dan sebaliknya. receh memang tapi itu membuat kita bahagia. yups, banyak orang bilang ''bahagia itu sederhana'' itu bener menurtut kita bahagia itu kita yang menciptakan, sesederhana itu seseimple itu.

   Begitualah serba-serbi sikantin yang saya anggap magic itu, mungkin bakal rindu dengan tempat yang tak pernah lekang oleh waktu bagi para kami penghui kantin pkm, kantin yang sangat-teramat jauh dari kata mewah tapi kami bahagia olehnya, iya bahagia karena cuman dikantin tersebut kita bisa makan dan minum bayar belakangan alias ngutang dulu, kantin yang bakal kita datangi sampai kita lulus, kerja bahkan ketika kita menikah dan punya anak jika berkesempatan pasti akan datang dikantin penuh kenangan tersebut.


Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

Tentang aku dan kopi hitam

Foto Saya
Menulislah dengan menulis jiwa dan pikiran kita tak kosong, sejelek apapun tulisanmu, bahkan tak ada satupun manusia yang membacanya, tetaplah menulis untuk dirimu sendiri sehingga jika kamu telah lelah menulis karena termakan usia kamu akan mulai membaca tulisan-tulisanmu yang tak termakan usia, yang mungkin akan dibaca oleh anak cucu kita sendiri. Jadi mulai lah menulis!!!