Ada pahit dalam setiap tegukan kopi hitam, tapi kemudian menenangkan ~

Minggu, 23 Februari 2014

Selamat malam, aku tak bisa tidur lagi

Over thinking~
00.00 wita
berasa ada yang berkecambuk dalam kepala ini, seperti ada yang berperang besar-besaran dalam kepalaku, entah perang melawan apa, bagai benang yang semrawut kusut--kacau balau, seandainnya meledak meledaklah biar beban pikiran hilang sirna, sudah berapa kali aku membolak-balikkan badan ini, kearah samping kanan--kiri--telentang--tengkurap untuk sekedar agar mata terpejam, lagu bethoven, mozart pun enggan melenturkan syaraf-syaraf yang tegang, pikiran-pikiran yang selalu datang setiap malam tiba menjelang tidur. pertanyaan emak yang selalu membuat aku menghela nafas panjang kemudian tertunduk malu 'kapan lulus le, ibu pengen dihajikan kamu?' sebenarnnya bukan beban pikiran melainkan motivator buat aku, tapi mak!, kembali lagi pikiran-pikiran muncul menyeruak terlihat gambaran jelas simata sendu itu dalam hati 'apa ini?' ini membuat rasanya ingin membuncah, simata sendu tak ada lagi berkasih kabar hilang ditelan bumi dan tak tau lagi keberadaannya ini membuat aku rindu setengah mati, seperti terlilit ular piton yang lambat laun membuat nafas sesak, tersedak kemudian tak bernafas lagi.

kubulatkan niat untuk beranjak dari ranjang, ku ambil seputung rokok yang belum kubuka yang dibeli tadi sore, kuhisap dengan tergesa bak menghisap ganja berasa lagi sakau-sakaunya, kuhembuskan membumbung keatas sesekali kubuat bulatan asap yang kemudian menghilang tertiup angin malam, rasanya sedikit tertenangkan pikiran  jikalau sudah menghisap satu-dua putung rokok. tenang sebentar kemudian muncul lagi pikiran-pikiran yang mengganggu jam tidurku.

batang rokok yang kedua, asap yang keluar tiba-tiba membentuk masa kecilku, entahlah apa karena terlalu banyaknya masalah yang ada membuatku rindu masa dimana kita tak perlu memikirkan apa-apa, yang kita pikirkan hanyalah bermain, ketawa, menangis karena tak boleh ini-itu, rindu ketika kita memohon dengan wajah memelas bahkan menangis hanya ingin meminum es krim, tapi jika sekarang untuk meminta dengan wajah memelas tak enak hati lagi, entahlah, beribu entahlah yang aku katakan dalam hati.

kubiarkan pikiran ini memikirkan apa yang mereka mau, aku sudah jengah lagi menyerah, merokok pun sekedar mengurangi beban pikiran saja, kubaringkan tubuh yang tak singkron lagi dengan pikiran, biarlah pikiran ini berperang semau 'mereka' badan ini perlu istirahat, mata ini sudah tekantuk-kantuk, kubiarkan pikiran yang berjalan, kubiarkan pikiran melakukan hal semaunya, tiba-tiba pikiran menyerah, kurelaxan, kurelakan semua apa yang dipikirkan oleh pikiran, sudah lah mari kita singkronkan tubuh pikiran kita, besok kita akan bekerja lebih keras lagi 'kataku yang sudah mulai masuk kedalam lelap, mata sudah tertutup setengah, badan lunglai, pikiran kosong, aku lebih tenang rasanya, mata yang tertutup setengah mulai sayup-sayup tak terelakan untuk meutup semuanya, semua terasa gelap,yang kutau ada senyum manis simata sendu samar-samar di atas langit-langit kamar.
Read More

hey mata sendu apa kabar kamu?





Hey mata sendu apa kabar kamu?

sudah mendapat pekerjaan?
sudah menemukan orang yang dicintai?

semoga kamu baik-baik saja,
sebaik aku yang selalu memilikirkan mu dalam secangkir kopi hitam panas
sebaik aku masih merindukannmu~

"From Where You Are"
So far away from where you are
These miles have torn us worlds apart
And I miss you, yeah I miss you


So far away from where you are
I'm standing underneath the stars
And I wish you were here


I miss the years that were erased
I miss the way the sunshine would light up your face
I miss all the little things
I never thought that they'd mean everything to me
Yeah I miss you
And I wish you were here


I feel the beating of your heart
I see the shadows of your face
Just know that wherever you are
Yeah I miss you
And I wish you were here


I miss the years that were erased
I miss the way the sunshine would light up your face
I miss all the little things
I never thought that they'd mean everything to me
Yeah I miss you
And I wish you were here


So far away from where you are
These miles have torn us worlds apart
And I miss you, yeah I miss you
And I wish you were here 


             by: firehouse
Read More

Sabtu, 22 Februari 2014

cinta dalam diam......


Aku tak tau harus memulai dari masa kisah yang belum ada awalan ataupun akhiran, ini seperti dipersimbangan jalan antara cinta atau pertemanan. ini bukan menentukan sebuah pilihan yang ada, karena cinta taupun kasih sayang memang tak seharusnya memilih. 
***
Mempunyai sahabat wanita yang tipe ideal calon kekasih tak mudah buat dijalani, kita harus mempunyai mental sekuat baja kali-kali ada banyak dari lelaki yang ingin memper-kasihi dia, gak mudah bersahabat dengan wanita berperilaku baik lagi paras yang menawan dan gak mudah buat aku untuk tak sekedar menyukainya atau bahkan aku diam-diam mencintainya.
***
Namanya Sendu, nama yang selalu mengisi hari-hari ku selama tiga tahun terakhir ini, nama yang selalu tak asing lagi ditelinga lelaki yang dekat-mendekati dia, nama yang melegenda direlung kosong hatiku, iya nama itu. kita dipertemukan tanpa sengaja dalam sebuah organisasi internal kampus, sebuah organisasi mahasiswa dibidang kemanusiaan, sebuah organisasi dimana untuk pertamakalinya aku mengalihkan pandangan yang tertuju hanya pada mata sendunya, persis seperti namanya. kala pertama itu dia mengenakan blazer merah muda yang sangat cocok dengan rona pipinya yang kemerah mudaan itu, dengan dalaman kemeja putih tampak memperjelas kuning langsatnya kulitnya, dengan rambut menutupi dahinya, sungguh sangat menggoda iman, dalam batin aku bergumam sendiri, lelaki mana yang tak tergoda maupun tertarik dengan wajah menawan dibarengi dengan matanya yang sendu sesendu senja yang kian lenyap ditelan malam, lagi-lagi aku berguman sendiri dalam hati, mungkin sangat wajar jika aku tertarika karena parasnya, mungkin naluriku sebagai lelaki sama seperti lelaki yang berada diruangan ini, sama-sama memandangnya dengan mengaga.
          Dia simata sendu senja
         Sesendu aku ketika memandangnya
        Diam menganga, mematung karenanya
        Serasa berada pada hamparan ladang luas diwaktu senja
Read More

Kamis, 20 Februari 2014

Kopi hitam pertama





Aku mencintaimu,
Di setiap tegukan kopi hitam pertama,
Pahit tapi kemudian menenangkan~

***
Hujan turun dengan deras bersama petir yang menggelegar dengan kerasnya seperti seseorang sedang meluapkan amarah yang sangat--teramat sangat karena cinta yang kandas,  cinta yang dulunya semanis madu sekarang menjadi sepahit kopi hitam pekat, tanpa gula tanpa susu.

***
'buk kopi hitam seperti biasanya?' seraya melambaikan tangan kepenjaga kedai kantin langganan. siang itu kantin lebih indah dari ranjang tempat tidurku, kantin yang selalu ada disaat kita butuhkan, semacam tempat ajaib yang jika kita mendapatkan masalah, tiba-tiba yang ada dipikiran muncul kedai kopi langganan yang selama 3 tahun menjadi saksi bisu pemecahan masalah-masalahku. kebetulan siang itu hujan turun, bau tanah bercampur hujan sangat terasa aromanya, ranting-ranting pohon yang dibalik jendela kantin mulai terkena basahnya air hujan, tiap tetes air yang jatuh dari daun-daun menuju tanah serasa sedang menari-nari tarian hujan, tiupan angin dingin ikut serta dalam tarian hujan yang masuk ke sela-sela jendela kantin menuju kearahku masuk kedalam pori-pori kulitku, ku hirup dalam-dalam angin dingin sampai kedalam pikiran, tenang-begitu tenang nan sahdu, hujan selalu menjadi hal yang paling menyenangkan sekali, setiap musim penghujan tiba selalu ada ritual khusus untuk menyambutnya, hujan semacam tamu istimewa yang datang. aku selalu menyambut hujan dengan ritual meminum kopi hitam sebagai tanda datangnya hujan, selalu.

***
Kopi hitam pertama.
secangkir kopi hitam panas, ku aduk perlahan dengan lembut, tercampur bubuk kopi dan air panas yang menjadi larut, kuhirup dalam-dalam seraya memejamkan mata aromanya sungguh aroma ketenangan jiwa, aroma yang setiap peminum menghirupnya akan terasa terbuai ketenangan jiwa sebuah kebebasan didalamnya sampai pada seruputan pertama ku teguk perlahan, aku serasa menemukan dunia ku pada secangkir kopi hitam pertama itu, masuk didunia yang hanya ada aku dan dia saja, dia yang tak lagi memelukku lagi, dia yang tak membutuhkan bahuku lagi setiap dia sedang terpuruk hatinya, dia yang tak lagi mencium bibirku secara tiba-tiba, aahhhh aku telah masuk pada lamunan kopi hitam ini ketika diminum perlahan sungguh  pahit tetapi setelah nya aku akan merasa tenang, seperti inilah kopi hitam bereaksi, dia akan mengingatkan kembali memori pahit dan kemudian menjadi sangat menenangkan jiwa.seruputan kedua membuat aku sangat rindu dia, rindu masa-masa memadu kasih bersama, rindu saat-saat hujan seperti ini selalu kita melakukan ritual bersama sekarang tak ada lagi. sampai pada seruputan kopi terakhir hingga tinggal ampas, seperti mencintaimu dengan sangat dan sekarang hanya menjadi sebuah ampas yang tak akan aku berani meminumnya karena terlalu pahit tanpa ada ketenangan lagi. seperti aku yang tak lagi akan memadu kasih dengannya karena terlalu pahit untuk dilanjutkan, sekarang hanya sisa ampas kopi hitam yang dibiarkan mendingin.
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

Tentang aku dan kopi hitam

Foto Saya
Menulislah dengan menulis jiwa dan pikiran kita tak kosong, sejelek apapun tulisanmu, bahkan tak ada satupun manusia yang membacanya, tetaplah menulis untuk dirimu sendiri sehingga jika kamu telah lelah menulis karena termakan usia kamu akan mulai membaca tulisan-tulisanmu yang tak termakan usia, yang mungkin akan dibaca oleh anak cucu kita sendiri. Jadi mulai lah menulis!!!